Welcome in My Blog

Explore the world with Knowledge

Kamis, 21 Oktober 2010

Kamis, 06 Mei 2010

JENIS-JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut: Tujuan, pendekatan, tingkat eksplanasi, dan analisis & jenis data.
1. Penelitian Menurut Tujuan
a. Penelitian Terapan adalah penelitian yang diarahkan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah.
b. Penelitian Murni/Dasar adalah penelitian yang dilakukan diarahkan sekedar untuk memahami masalah dalam organisasi secara mendalam (tanpa ingin menerapkan hasilnya). Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Jadi penelitian murni/dasar berkenaan dengan penemuan dan pengembangan ilmu.


2. Penelitian Menurut Metode
a. Penelitian Survey
Penelitian yang dilakukan pada popolasi besar maupun kecil, tetapi data yangdipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosilogis maupun psikologis.
b. Penelitian Ex Post Facto atau Kausal komparatif
Yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi yang kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut.
c. Penelitian Eksperimen
Yaitu suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Variabel independennya dimanipulasi oleh peneliti.
d. Penelitian Naturalistic
Metode penelitian ini sering disebut dengan metode kualitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alami (sebagai lawannya) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Contoh : Sesaji terhadap keberhasilan bisnis.
e. Policy Reserach
Yaitu suatu proses penelitian yang dilakukan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertinak secara praktis dalam menyelesaikan masalah.
f. Action Research
Merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktifitas lembaga dapat meningkat. Tujuan utama penelitian ini adalah mengubah: 1) situasi, 2) perilaku, 3) organisasi termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja, dan pranata.
g. Penelitian Evaluasi
Merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu untuk membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan standar dan program yang telah ditetapkan.
h. Penelitian Sejarah
Berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu. Sumber datanya bisa primer, yaitu orang yang terlibat langsung dalam kejadian itu, atau sumber-sumber dokumentasi yang berkenaan dengan kejadian itu. Tujuan penelitian sejarah adalah untuk merekonstruksi kejadian-kejadian masa lampau secara sistematis dan obyektif, melalui pengumpulan, evaluasi, verifikasi, dan sintesa data diperoleh, sehingga ditetapkan fakta-fakta untuk membuat suatu kesimpulan.
i. Research and Development
Research and development merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran.



3. Penelitian Menurut Tingkat Eksplanasi
Tingkat eksplanasi adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut tingkat eksplanasi adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain.
a. Penelitian Deskriptif
Adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau penghubungan dengan variabel yang lain.
b. Penelitian Komparatif
Adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Variabelnya masih sama dengan penelitian varabel mandiri tetapi untuk sample yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda.
c. Penelitian Asosiatif/Hubungan
Merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.

4. Penelitian Menurut Jenis Data dan Analisis
Jenis data dan analisisnya dalam penelitian dapat dikelompokkan menjadi dua hal utama yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar. Data kuantitatif adalah data berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (scoring).




Jenis-jenis Penelitian Tujuan Metode Tingkat Eksplanasi Analisis & Jenis Data

a. Murni
b. Terapan

a. Survey
b. Ex. Post Facto
c. Eksperimen
d. Naturalistik
e. Policy Research
f. Action Research
g. Evaluasi
h. Sejarah
i. R & D
a. Deskriptif
b. Komparatif
c. Asosiatif

a. Kuantitatif
b. Kualitatif





Pendekatan dan Paradigma Penelitian Pendidikan

Paradigma penelitian pendididkan pola pikir yang menunjukan hubungan antara variable yang akan diteliti dan sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melaului penelitian. Dalam hal ini berarti variable yang diteliti adalah variable yang berhubungan dengan bidang pendidikan
Paradigma Kuantitatif
1. Cenderung menggunakan metode kuantitatif, dalam pengumpulan dan analisa data, termasuk dalam penarikan sampel.
2. Lebih menenkankan pada proses berpikir positivisme-logis, yaitu suatu cara berpikir yang ingin menemukan fakta atau sebab dari sesuatu kejadian dengan mengesampingkan keadaan subyektif dari individu di dalamnya.
3. Peneliti cenderung ingin menegakkan obyektifitas yang tinggi, sehingga dalam pendekatannya menggunakan pengaturan-pengaturan secara ketat (obstrusive) dan berusaha mengendalikan stuasi (controlled).
4. Peneliti berusaha menjaga jarak dari situasi yang diteliti, sehingga peneliti tetap berposisi sebagai orang “luar” dari obyek penelitiannya.
5. Bertujuan untuk menguji suatu teori/pendapat untuk mendapatkan kesimpulan umum (generasilisasi) dari sampel yang ditetapkan.
6. Berorientasi pada hasil, yang berarti juga kegiatan pengumpulan data lebih dipercayakan pada intrumen (termasuk pengumpul data lapangan).
7. Kriteria data/informasi lebih ditekankan pada segi realibilitas dan biasanya cenderung mengambil data konkrit (hard fact).
8. Walaupun data diambil dari wakil populasi (sampel), namun selalu ditekankan pada pembuatan generalisasi.
9. Fokus yang diteliti sangat spesifik (particularistik) berupa variabelvariabel tertentu saja. Jadi tidak bersifat holistic dan pengambilan keputusan.
Berikut ini juga dijelaskan bentuk-bentuk paradigma atau model-model penelitian kuantitatif yang dapat digunakan dalam penelitian pendidikan.
1. Paradigma Sederhana(variable dependen dan Independen)
Terdiri dari dua variable(ex:variable x dan y)

2. Paradigma Sederhana Berurutan
Terdiri dari lebih dua variable, tetapi hubunganya masih sederhana.

3. Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Independen
Terdapat dua variable independen dan satu dependen. Dalam paradigm ini terdapat 3 rumusan masalah deskriptif dan empat rumusan masalah asosiatif( 3 korelasi sederhana dan 1 korelasi ganda)

4. Paradigma Ganda dengtan tiga Variabel Indpenden
Terdapat tiga variable independen (X1, X2,X3) daan satu dependen (Y). rumusan maslah deskriptif ada 4 dan rumusan masalah asosiatif untuk yang sederhana ada 6 dan yang ganda ada minimal 1

5. Paradigma ganda dengan dua variable Dependen
Paradima ganda dengan 1 variabel independen dan dua dependen.

6. Paradigma Ganda dengan dua variable Independen dan dua Dependen
Terdapat dua variable independen (X1, X2 ) dan dua variable dependen (Y1 dan Y2) terdapat 4 rumusan masalah deskriptif dan 6 rumusan maslah hubungan sederhana

7. Paradigma jalur
Pada paradigm ini menggunakan teknik analisis statistic yang digunakan dinamakan path analysys(analisis jalur). Analisis dilakukan dengan menggunakan korelasi dan regresi sehingga dapat diketahui untuk sampai pada variable dependen terakhir, harus lewat jalur langsung atau mealui variable intervening. Dalam paradigm ini terdpat 4 rumusan masalah deskriptif dan 6 rumusan masalah hubungan.
Paradigma Kualitatif
1. Cenderung menggunakan metode kualitatif, baik dalam pengumpulan maupun dalam proses analisisnya.
2. Lebih mementingkan penghayat-an dan pengertian dalam menangkap gejala (fenomenologis).
3. Pendekatannya wajar, dengan menggunakan pengamatan yang bebas (tanpa pengaturan yang ketat).
4. Lebih mendekatkan diri pada situasi dan kondisi yang ada pada sumber data, dengan berusaha menempatkan diri serta berpikir dari sudut pandang “orang dalam”.
5. Bertujuan untuk menemukan teori dari lapangan secara deskriptif dengan menggunakan metode berpikir induktif. Jadi bukan untuk menguji teori atau hipotesis.
6. Berorientasi pada proses, dengan mengandalkan diri peneliti sebagai instrumen utama. Hal ini dinilai cukup penting karena dalam proses itu sendiri dapat sekaligus terjadi kegiatan analisis dan pengambilan keputusan.
7. Keriteria data/informasi lebih menekankan pada segi validitasnya, yang tidak saja mencakup fakta konkrit saja melainkan juga informasi simbolik atau abstrak.
8. Ruang lingkup penelitian lebih dibatasi pada kasus-kasus singular, sehingga tekannya bukan pada segi generalisasinya melainkan pada segi otensitasnya.
9. Fokus penelitian bersifat holistik,meliputi aspek yang cukup luas (tidak dibatasi pada variabel tertentu).
KUANTITATIF
1. Positivistik
2. Deduktif-Hipotetis
3. Partikularistik
4. Obyektif
5. Berorientasi kpd hasil
6. Menggunakan pandangan ilmu pengetahuan alam KUALITATIF
1. Fenomenologik
2. Induktif
3. Holistik
4. Subyektif
5. Berorientasi kpd proses
6. Menggunakan pandangan ilmu sosial/antropological


Perbedaan penelitian Kualitatif dan Penelitian Kuantitatif

Kharakteristik
Metode Kuantitatif Metode Kualitatif
Desain a. Spesifik , jelas dan rinci
b. Ditentukan secara mantap sejak awal
c. Menjadi pegangan langkah demi langkah
a. Umum
b. Fleksibel
c. Berkembang, dan muncul dalam proses penelitian
Tujuan a. Menunjukan hubungan antar variable
b. Menguji teori
c. Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif
a. Menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif
b. Menemukan teori
c. Menggambarkan realitas yang kompleks
Teknik Pengumpulan data a. Kuesioner
b. Obsevasi dan wawancara tersruktur
c. Seringkali di laboraturium
d. Pengukuran dan statistic
e. Pengumpulan data terstruktur
f. Menekankan perlakuan a. Participant observation
b. In depth interview
c. Dokumentasi
d. Tringulasi
e. Sedekat mungkin ke keadaan kealamiah
f. Penjabaran deskripsi
g. Pengumpulan data tidak berstruktur dan spontan
h. Tidak ada perlakuan
Instrument Penelitian a. Tes, Angket, wawancara tersruktur
b. Instrumen yang telah terstandar a. Peneliti sebagai Instrumen (Human Instrumen)
b. Buku catatan, Tape recorder, Kamera, Handycam dan lai-lain
Data a. Kuantitatif
b. Hasil Pengukuran variable yang dioperasionalkan dengan menggunakan Instrument a. Deskriptif kualitatif
b. Dokumen Pribadi, catatan lapangan, ucapan , dan tindakan responden, dokumen daln lain-lain
Sample a. Besar
b. Representative
c. Sedapat mungkin random
d. Ditentukan sejak awal a. Kecil
b. Tidak representative
c. Purposive, snowball
d. Berkembang selama proses penelitian
Analisis a. Setelah selesai pengumpulan data
b. Deduktif
c. Menggunkan statistic untuk menguji hipotesis a. Terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian
b. Induktif
c. Mencari pola, model, tema, teori
Hubungan dengan responden a. Dibuat berjarak, bahkan sering tanpa kontak supaya objektif
b. Kedududkan peneliti lebih tinggi dari responden
c. Jangka pendek sampai hipotesis dapat dibuktikan a. Empati, akrab supaya memperoleh pemahaman yang mendalam
b. Kedudukan sama bahkan sebagi guru, konsultan
c. Jangka lama, sampai datanya jenuh, dapat ditemukan hipotesis atau teori
Usulan Desain a. Luas dan rinci
b. Literature yang berhubungan dengan Masalah, dan variable yang diteliti
c. Prosedur yang spesifik dan rinci langkah-langkahnya
d. Madsakah dirumuskan dengan spesifik dan jelas
e. Hipotesis dirumuskan dengan jelas
f. Ditulis secara rinci dan jelas sebelum terjun ke lapangan a. Singkat, umum bersifat sememtara
b. Literature yang digunakan bersifst sementara, tidak menjadi pegangan utama
c. Prosedur bersifat umum, seperti yang akan direncanakan tour atau piknik
d. Masalah bersifat sementara dan akan ditemukan setelah studi pendahuluan
e. Tidak terjerumuskan hipotesis, karena justru akan menemukan hipotesis
f. Focus penelitian ditetapkan seteleh diperoleh data awal dari Lapangan
Kapan penelitian dianggap selesai? Setelah semua kegiatan yan g direncanakan dapat diselesaikan Setelah tidak ada data yang dianggap baru atau jenuh
Kepercayaan terhadap hasil penelitian Pengujian validitas dan realiabilitas instrumen Pengujian kredibilitas, depenabilitas, proses dan hasikl penelitian
isi a. Setting peneltian alamiah, terkait tempat dan waktu
b. Analisis subjektif, rasional
c. Hasil penelitian berupa deskripsi, intepretasi
a. Setting penelitian buatan lepas dari tempat dan waktu
b. Analisis kuantitatif, statistik, objektif
c. Hasil penelitian berupa generalisasi, prediksi

Secara Umum a. Menekankan definisi operasional yang dirumuskan sebelumnya
b. Pengukuran validitas melalui rangkaian perhitungan statistic
c. Menekankan rangkuman statistic dalam hasil penelitian
d. Menekan penguraian fenomena kompleks menjadi bagian- bagian yang lebih kecil a. Menekankan deskripsi naratif
b. Pengukuran validitas melalui cek silang dari sumber informasi
c. Menekankan rangkungan naratif dalam hasil penelitian
d. Menekankan deskripsi holistik dari fenomena- fenomena yang kompleks.

Rabu, 27 Januari 2010

dReAms....

sepintas aneh, qo malah ngajak mimpi, kapan kita maju??
Banyak yang salah pengertian tentang mimpi. Ketika kita mendengar kata mimpi, selintas kita inget tidur. Ya, karena mimpi merupakan bunga tidur. Tapi tak selamanya mimpi adalah bunga tidur. Ketika sadar pun kita harus tetap bermimpi.dengan mimpi kita bisa mencapai apa yang kita inginkan. Bagaimana kita bisa mencapai impian kita jika mimpi pun tidak pernah. So buat semuanya jangan pernah untuk takut untuk bermimpi. Kadang kala kita harus menjadi orang yang tuli yang tidak usah mendengarkan apa yang diomongkan oleh orang lain, karena obrolan orang itu kadang menjadi hambatan atau blogmental untuk kita.meskipun tak selamanya itu terjadi. Buat kamu yang pengin mimpinya tercapai, ada tips neh …
Yang pertama
mimpi itu harus mempunyai kuasa, artinya mimpi itu dapat menjadi motivasi pemimpi atau dreamer umntuk melangkah maju, bahkan menjadi tenaga yang memberi kekuatan saat menghadapai kesukaran.
yAng kEdUa,
mImpimu haRus biSa mEnjadi penuNjuk aRahmu. jAngan bermimpi taNpa aRah, tapi bermimpilah yang dApat mEngantarmu kE jalan yang pAsti.
yAng kEti9a,
mImpi yang bIsa mEnggaLi pOtensi dan bAkat, mUnGkin bAnged bAkat yAng terPendan bIsa tErgAli.

Buat sEmuanya, jangan pernah takut dan berhenti untuk bermimpi.
Selamat Bermimpi dan mewujudkan semua Mimpi-Mimpimu

r0zLia
m4th’07

Minggu, 24 Januari 2010

Mengapa PeRLu OuTBond???

Recently, Qta sering mendengar kata outbond. Banyak bermunculan juga usaha jasa penyedia outbond. Sebenernya apa seh manfaat dari outbond?segitu indahnya kah outbond so banyak banget acara outbond sekarang-sekarang ini?
MaU tAu mAnfaat OutboNd???Ne dia:
Meningkatkan kemampuan mengenal diri dan orang lain.
Melatih ketahanan mental dan pengendalian diri.
Menumbuhkan empati.
Meningkatkan jiwa kepemimpinan.
Melahirkan semangat kompetisi yang sehat.
Melihat kelemahan orang lain bukan sebagai kendala
Meningkatkan kemampuan mengambil keputusan dalam situasi sulit secara cepat dan akurat.
Membangun rasa percaya diri.
Meningkatkan rasa kebutuhan akan pentingnya kerja tim untuk mencapai sasaran secara optimal
Investasi jangka panjang
Tu kHan, bAnyak Banget Manfaat dari Outbond…selain iTu, yang pAsti dengan oUtbond Q-ta lebih menyatu dengan alam.

Lets SaVe oUR nATure wIth oUtbOnd t0o!!!!!!!!!!!

r0ZLia
m4Th’07

Jumat, 22 Januari 2010

MIMPI BURUK + KETEGANGAN = PELAJARAN MATEMATIKA

A. Latar Belakang
Semakin hari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang. Perkembangan IPTEK itu tidak terlepas dari perkembangan matematika . Sebagai akibat dari kemajuan teknologi komunikasi dan informasi tersebut, arus informasi datang dari berbagai penjuru dunia secara cepat dan melimpah ruah. Untuk tampil unggul pada keadaan yang selalu berubah dan kompetitif ini, kita perlu memiliki kemampuan memperoleh, memilih dan mengelola informasi, kemampuan untuk dapat berpikir secara kritis, sistematis, logis, kreatif, dan kemampuan untuk dapat bekerja sama secara efektif. Sikap dan cara berpikir seperti ini dapat dikembangkan melalui proses pembelajaran matematika karena matematika memiliki struktur dan keterkaitan yang kuat dan jelas antar konsepnya sehingga memungkinkan siapapun yang mempelajarinya terampil berpikir rasional. Kemampuan untuk menghadapi permasalahan-permasalahan baik dalam permasalahan matematika maupun permasalahan dalam kehidupan nyata merupakan kemampuan Daya Matematis (mathematical power). Oleh karena itu, matematika merupakan ilmu yang esensial sebagai dasar perkembangan teknologi, dan penguasaan tertentu terhadap matematika perlu ditingkatkan. Matematika disebut juga dengan Queen of science yang berarti ratunya ilmu. Maksud dari kata itu adalah bahwa matematika adalah pelayan dari semua ilmu pengetahuan. Tidak ada ilmu yang tidak berhubungan dengan matematika. Sejalan dengan dibutuhkanya matematika, tidak semudah menjalankan kegiatan tersebut. Masalah matematika muncul diberbagai hal. Masalah adalah sebuah kata yang sering terdengar oleh kita.Namun sesuatu menjadi masalah tergantung bagaimana seseorang mendapatkan masalah tersebut sesuai kemampuannya. Masalah merupakan suatu konflik, Hambatan bagi seseorang atau siswa dalam menyelesaikan tugas belajaraannya di kelas. Namun masalah harus diselesaikan agar proses berpikir siswa terus berkembang. Jika suatu masalah tidak diselesaikan maka akan terus membentuk masalah yang selanjutnya. Suatu masalah yang harus dengan segera diselesaikan jika tidak ingin menghambat perjalan dari matematika. Kesan matematika sebagai pelajaran yang membosankan, menakutkan, sulit dipelajari masih sering kita dengar dari siswa. Bahkan masih banyak siswa yang menganggap bahwa matematika adalah mimpi buruk dan ketegangan. Suatu masalah yang tidak kecil dan harus segera diselesaikan yang jika tidak diselesaikan maka akan menjadi masalah yang lebih besar.

B. Mimpi Buruk + Ketegangan = Pelajaran Matematika
Tidak sedikit saat ini siswa yang ketika masuk ke pelajaran matematika merasakan ketegangan yang besar. Apalagi jika ditambah dengan keadaan guru yang tidak menyenangkan, atau bahkan yang menyeramkan. Meskipun masalah ini telah berangsur mengerucut, tetapi keadaan ini masih banyak kita temukan. Pada keadaan itu adalah salah satu bentuk kecemasan siswa pada pelajaran matematika. Istilah khususnya adalah math anxiety.
Berdasarkan Meriam Webster Dictionary yang dikutip dari penelitian yang berjudul Overcoming math anxiety, kecemasan (anxiety) adalah rasa takut yang sangat besar terhadap sesuatu yang mengancam dan diikuti dengan respon fisiologis (seperti berkeringat, tekanan) dan rasa ragu pada diri sendiri bahwa mampu menghadapi hal yang menakutkan tersebut. Dalam penelitian yang berjudul Overcoming math anxiety, Rossnan menyebutkan bahwa mathematic anxiety (kecemasan pada matematika) merupakan bentuk respon emosional saat pelajaran matematika, mendengarkan guru, saat memecahkan permasalahan matematika, mendiskusikan matematika. Bentuk respon emosional tersebut salah satunya adalah kecemasan.
Penelitian yang dilakukan oleh Godbey dengan judul mathematic anxiety and the underprepared student menyebutkan terdapat beberapa gejala math anxiety. Gejala-gejalanya meliputi rasa mual, badan terasa panas, ketegangan yang berlebihan, ketidakmampuan mendengarkan guru, mudah terganggu oleh suara-suara, ketidakmampuan konsentrasi, negatif self-talk, sakit perut, pikiran tiba-tiba kosong, berkeringat. Kecemasan dalam matematika juga dapat disebabkan oleh pengalaman buruk masa lalu yang berkaitan dengan pelajaran matematika. Misalnya siswa memiliki pengalaman masa lalu bahwa dirinya selalu dihukum berdiri di depan kelas, karena tidak bisa mengerjakan soal matematika.
Godbey mendefinisikan bahwa self-talk adalah berbicara pada diri sendiri ketika kita ada masalah. Negatif self-talk dapat menjadi akar penyebab mengapa beberapa siswa mengalami kegagalan dalam matematika. Ketika menghadapi masalah matematika, bila siswa secara konstan mengatakan pada diri mereka "Saya tidak dapat mengerjakan matematika. Saya tidak pernah mendapat nilai bagus dalam matematika..." maka murid tersebut mungkin tidak dapat memecahkan masalah yang sederhana karena di dalam benaknya sudah berbicara tentang kegagalan pada diri mereka sendiri.
Mathematic anxiety merupakan hasil beberapa faktor, papar Godbey. Seperti ketidakmampuan menangani frustasi, ketidakhadiran di sekolah yang berlebihan, konsep diri yang negatif, sikap orang tua dan guru terhadap matematika, dan menekankan pembelajaran matematika dengan drill tanpa pengertian. Matematika sifatnya kumulatif, ketidakhadiran siswa yang berlebihan akan menyebabkan para murid tertinggal pelajaran. Terdapat hal yang perlu diketahui juga bahwa salah satu alasan kenapa para murid tidak bertanya ketika usia mereka masih muda dikarenakan oleh rasa khawatir bila terlihat bodoh atau terlalu pandai. Karena tidak seorangpun ingin masuk klasifikasi bodoh atau aneh.
Godbey mengungkapkan bahwa orang tua merupakan salah satu faktor yang ikut berkontribusi dalam math anxiety. Yaitu sikap orang tua yang memiliki mitos yang buruk mengenai kemampuan matematika dipengaruhi oleh hereditas. Selama para orang tua tidak bagus dalam matematika, maka mereka ada kecenderungan tidak memiliki harapan pada anak untuk mencetak nilai bagus dalam matematika. Beberapa orang tua merasa bahwa anak mereka mendapat nilai buruk pada matematika karena anak mereka tidak memiliki pemikiran matematis. Orang tua sangat disarankan untuk ikut serta dalam aktivitas matematika dengan cara yang dapat dipahami oleh anak dan menyenangkan.
Fokus pada kegiatan atau kelompok aktivitas akan menolong anak menyelami hubungan, pemecahan masalah, dan melihat matematika dari sisi yang positif. Orang tua sebaiknya mengambil peran aktif ketika mendorong anak mereka untuk melibatkan matematika dalam rutinitas sehari-hari.
Sementara dari pihak guru, guru tidak menyadari tingkat abstrak pada materi yang diutarakan, terkadang para guru memberi penilaian yang lebih pada kemampuan siswa, kemudian menyalahkan para siswa ketika masalah muncul.

C. Solusi dan Teknik Pemecahan Masalah
Banyak hal yang bisa kita lakukan dalam menghadapi pelajaran matematika agar pelajaran ini menyenangkan. Solusi diatas dapat dilakukan dengan cara para guru matematika sebaiknya mampu meningkatkan rasa percaya diri anak. Khususnya dalam hal ini rasa percaya diri akan kemampuan matematika mereka. Para guru sebaiknya ikut mensukseskan melakukan sesuatu untuk membuat matematika mudah dimengerti dengan menggunakan prosedur dan berbagai macam materi di kelas. Selain itu para guru matematika tidak hanya belajar mengenai matematika tetapi mereka mengajar dengan metode yang menarik untuk disampaikan dan pengaplikasian konsep-konsep matematika yang akan mengurangi kecemasan dan memberikan alasan yang tepat pada para siswa untuk mempelajari matematika. Mengenalkan humor di kelas dapat membawa keuntungan siswa dalam mempelajari matematika. Kegunaan humor dalam mengajar membawa keuntungan para murid dengan mengurangi kecemasan dan memfasilitasi pembelajaran.
Satu hal lagi yang penting bagi guru adalah menerapkan metode pemecahan masalah kepada siswa. Tentu saja setelah keadaan kelas sudah membuat nyaman siswa. Kemampuan pemecahan masalah (problem solving) atau belajar memecahkan masalah dilakukan supaya siswa terbiasa mengerjakan soal-soal yang tidak hanya mengandalkan ingatan yang baik saja, tetapi siswa diharapkan dapat mengaitkan dengan situasi nyata yang pernah dialaminya atau yang pernah dipikirkannya. Kemudian siswa bereksplorasi dengan benda kongkrit, lalu siswa akan mempelajari ide-ide matematika secara informal, selanjutnya belajar matematika secara formal. Dengan kegiatan seperti itu pembelajaran akan lebih aktif dan lebih mudah dimengerti oleh siswa sehingga dapat meningkatkan daya matematis siswa. Kemampuan pemecahan masalah itu sendiri terdiri dari:
1. Kemampuan berargumentasi (reasonning);
2. Kemampuan berkomunikasi (communication);
Komunikasi matematika merepleksikan pemahaman matematik dan merupakan bagian dari daya matematik. Siswa-siswa mempelajari matematika seakan-akan mereka berbicara dan menulis tentang apa yang mereka sedang kerjakan. Mereka dilibatkan secara aktif dalam mengerjakan matematika, ketika mereka diminta untuk memikirkan ide-ide mereka, atau berbicara dengan dan mendengarkan siswa lain, dalam berbagi ide, strategi dan solusi. Menulis mengenai matematika mendorong siswa untuk merepleksikan pekerjaan mereka dan mengklarifikasi ide-ide untuk mereka sendiri
3. Kemampuan membuat koneksi (connection)
4. Kemampuan representasi (representation)
Kelima hal tersebut oleh NCTM (1999) dikenal dengan istilah standar proses daya matematis (mathematical power proses Standards).
Daya matematis didefinisikan oleh NCTM (1999) sebagai, "Mathematical power includes the ability to explore, conjecture, and reason logically; to solve non-routine problems; to communicate about and through mathematics; and to connect ideas within mathematics and between mathematics and other intellectual activity.”
Lebih lanjut selain kemampuan untuk menggali, menyusun konjektur, dan membuat alasan-alasan secara logis; untuk memecahkan masalah nonrutin; untuk berkomunikasi mengenai dan melalui matematika; dan untuk menghubungkan berbagai ide-ide dalam matematika dan diantara matematika dan aktivitas intelektual lainnya. Daya matematis juga meliputi pengembangan kepercayaan diri dan disposisi untuk mencari, mengevaluasi, dan menggunakan informasi kuantitatif dan spasial dalam menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan.
Secara garis besar langkah-langkah pendekatan pemecahan masalah mengacu kepada model empat-tahap pemecahan masalah yang diusulkan oleh George Polya, sebagai berikut.
1. Memahami masalah
Kegiatan dapat yang dilakukan pada langkah ini adalah:
a. apa (data) yang diketahui,
b. apa yang tidak diketahui (ditanyakan),
c. apakah informasi cukup,
d. kondisi (syarat) apa yang harus dipenuhi,
e. menyatakan kembali masalah asli dalam bentuk yang lebih operasional (dapat dipecahkan).
2. Membuat rencana untuk menyelesaikan masalah
Pendekatan pemecahan masalah tidak akan berhasil tanpa perencanaan yang baik. Dalam perencanaan pemecahan masalah, siswa diarahkan untuk dapat mengidentifikasi strategi-strategi pemecahan masalah yang sesuai untuk menyelesaikan masalah. Dalam mengidentifikasi strategi-strategi pemecahan masalah ini, hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah apakah strategi tersebut berkaitan dengan permasalahan yang akan dipecahkan.
3. Melaksanakan rencana yang dibuat pada langkah kedua
Kegiatan yang dapat dilakukan pada langkah ini adalah:
a. mencoba mencari atau mengingat masalah yang pernah diselesaikan yang memiliki kemiripan dengan masalah yang akan dipecahkan.
b. Mencari pola atau aturan, menyusun prosedur penyelesaian (membuat konjektur).
c. menjalankan prosedur yang telah dibuat pada langkah sebelumnya untuk mendapatkan penyelesaian.

4. Memeriksa ulang jawaban yang diperoleh
Langkah memeriksa ulang jawaban yang diperoleh merupakan langkah terakhir dari pendekatan pemecahan masalah matematika (Hudojo, 2001). Langkah ini penting dilakukan untuk mengecek apakah hasil yang diperoleh sudah sesuai dengan ketentuan dan tidak terjadi kontradiksi dengan yang ditanya.
Ada empat langkah penting yang dapat dijadikan pedoman untuk dalam melaksanakan langkah ini, yaitu:
a. Mencocokkan hasil yang diperoleh dengan hal yang ditanyakan
b. Menginterpretasikan jawaban yang diperoleh
c. Mengidentifikasi adakah cara lain untuk mendapatkan penyelesaian masalah
d. Mengidentifikasi adakah jawaban atau hasil lain yang memenuhi.
e. menganalisis dan mengevaluasi apakah prosedur yang diterapkan dan hasil yang diperoleh benar, apakah ada prosedur lain yang lebih efektif, apakah prosedur yang dibuat dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang sejenis, atau apakah prosedur dapat dibuat generalisasinya


D. Penutup
Selalu memiliki inovasi dan dalam mengajar adalah modal yang harus dimiliki oleh guru dalam mengajar matematika. Terutama mengenal psikologi siswa agar tidak ada lagi mimpi buruk dan ketegangan ketika belajar matematika. Metode yang tepat dan metode pemecahan masalah adalah salah satu cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah ini. Dengan begitu suasana psikologi siswa dan kelas akan lebih aktif sehingga daya matematis siswa akan lebih cepat meningkat.
RoZlia:dari b'bagai Sumber

GlobaL WaRming

Panas banget ya hari ini!” ucapan yang tidak asing terlontar dari orang- orang di sekitar sekitar kita. bahkan kita sendiri sering mengucapkan hal itu. Data- data yang ada memang menunjukkan planet bumi terus mengalami peningkatan suhu yang mengkhawatirkan dari tahun ke tahun. Selain makin panasnya cuaca di sekitar kita juga menyadari menyadari makin banyaknya bencana alam dan fenomena-fenomena alam yang cenderung semakin tidak terkendali belakangan ini. Mulai dari banjir, puting beliung, semburan gas, hingga curah hujan yang tidak menentu dari tahun ke tahun. Sadarilah bahwa semua ini adalah tanda-tanda alam yang menunjukkan bahwa planet kita tercinta ini sedang mengalami proses kerusakan yang menuju pada kehancuran! Hal ini terkait langsung dengan isu global yang belakangan ini makin marak dibicarakan oleh masyarakat dunia yaitu Global Warming (Pemanasan Global). Apakah pemanasan global itu? Secara singkat pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi.

1. Faktor Penyebab Terjadinya Global Warming
a) Efek Rumah Kaca
Atmosfer bumi terdiri dari bermacam-macam gas dengan fungsi yang berbeda-beda. Kelompok gas yang menjaga suhu permukaa bumi agar tetap hangat dikenal dengan istilah “gas rumah kaca” Disebut gas rumah kaca karena sistem kerja gas-gas tersebut di atmosfer bumi mirip dengan cara kerja rumah kaca yang berfungsi menahan panas matahari di dalamnya agar suhu di dalam rumah kaca tetap hangat, dengan begitu tanaman di dalamnya pun akan dapat tumbuh dengan baik karena memiliki panas matahari yang cukup. Planet kita pada dasarnya membutuhkan gas tersebut. Namun dalam hal yang wajar. Gas-gas tersebut berfungsi untuk menghangtkan bumi agar bumi ini tetap tersa hangat dan perbedaan antara siang dan malam tidak terasa jauh berbeda. Tanpa adanya gas tersebut, bumi ini tidak akan bisa ditempati karena terlampau dingin. Sebagai perbandingan, planet mars yang memiliki lapisan ozon tipis dan tidak memiliki efek rumah kaca memiliki suhu -32 derajat. Tidak terbayangkan jika bumi ini sedingin itu. Dengan adanya efek rumah kaca, bumi ini lebih terasa hangat. Tetapi bila berlebihan, layaknya segala sesuatu yang berlebihan pasti membuat tidak nyaman.
Lalu, bagaimana sebenarnya yang terjadi dengan efek rumah kaca? Lapisan ozon(O3) terletak di bagian topospher. Lapisan ini adalah tempat terjadinya efek rumah kaca. Segala sumber energy yang terdapat di bumi berasal dari matahari. Sebagian besar energy terbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energy tiba di permukaan bumi, maka akan berubah menjadi cahaya yang menghangatkan bumi. Permukaan bumi akan menyerap sebagian panas dan kembali memantulkan sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud sinar inframerah . Namun gelombang panas sebagian akan terperangkap di muka bumi akibat gas gas rumah kaca. Gas rumah kaca itu antara lain kabondioksida, metana, nitrogen Oksida dan CFC. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali gelombang yang dipancarkan bumi. Dan akibatnya panas tersebut akan teersimpan di bumi. Keadaan ini terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata bumi terus meningkat.dan pada saat ini, gas-gas tersebut semakin meningkat dan menyebabkan pemanasan global.
b) Efek Umpan Balik
Penyebab global warming juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilknnya. Sebagi contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan, akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan akan jumlah konsentrasi uap air. Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolute di udara, kelembaban relative udara hamper konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat. Umpan balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena CO2 memilki usia yang panjang di atmosfer. Umpan balik penting lainya adalah hilangnya kemampuan memantulakan cahaya oleh es. Ketika temperature global meningkat, es yang berda di kutub mencair dengan cepat. Kebersamaan dengan mencairnya es tersebut, daratan atau air dibawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mecair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan. Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku adalah mekanisme yang berkontribusi terhadap pemanasan. Kemampuan lautan untuk menyerap karbon akan berkurang bila keadaan menghangat, hal ini diakibatkan oleh menurunnya tingkat nutrien, pada zona mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan diatom dari pada phytoplankton yang merupakan penyerap karbon yang rendah.
c) Peternakan
Ternyata penyumbang emisi emisi zat terbesar dalam gas rumah kaca adalah tidak seperti yang kita kira. Bukan truk, motor, mobil atau kendaraan bermotor lainnya. Tapi ternyata penyumbang terbesar itu adalah daging. Dalam laporan terbaru Fourth Assessment Report, yang dikeluarkan oleh Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC), satu bada PBB yang terdiri dari 1300 Ilmuwan dari seluruh dunia, terungkap bahwa 90% aktivitas manusia selama 250 tahun terakhir inilah yang membuat planet kita semakin panas. Kebanyakan dari gas rumah kaca dihasilkan oleh peternakan, pembakaran bahan-bahan fosil pada kendaraan bermotor, pabrik-pabrik modern, pembangkit tenaga listrik serta pembabatan hutan. Tetapi menurut laporan PBB tentang peternakan dan lingkungan yang diterbitkan pada tahun 2006 mengungkapkan bahwa industry peternakan adalah penghasil emisi gas rumah kaca yang terbesar (18%), jumlah ini lebih banyak gabungan emisi gas rumah kaca seluruh transportasi di seluruh dunia (13%). Hamper seperlima dari emisi karbon berasal dari peternakan. Sektor peternakan telah menyumbang 9% karbondioksida 37% gas metana (mempunyai efek pemanasan 72 kali lebih kuat dari CO2 dalam jangka 20 tahun, dan 2 kali dalam jangka 100 tahun), serta 65% di nitrogen oksida. Peternakan juga menimbulkan 64% amonia yang dihasilkan karena campur tangan manusia sehingga polusi.
Pemeliharaan hewan ternak memerlukan energi listrik untuk lampu-lampu dan peralatan pendukung peternakan, mulai dari penghangat ruangan, mesin pemotong, dll. Salah satu inefisiensi listrik terbesar adalah dari mesin-mesin pendingin untuk penyimpanan daging. Baik yang ada di peternakan maupun yang ada di titik-titik perhentian (distributor, pengecer, rumah makan, pasar, dll) sebelum daging tersebut tiba di rumah/piring makan. Kita tentu tahu bahwa mesin-mesin pendingin adalah peralatan elektronik yang sangat boros listrik/energi. Transportasi yang digunakan, baik untuk mengangkut ternak, makanan ternak, sampai dengan elemen pendukung peternakan lainnya (obat-obatan dll) menghasilkan emisi karbon yang signifikan.
Peternakan menyedot begitu banyak sumber daya pendukung lainnya, mulai dari pakan ternak hingga obat-obatan dan hormon untuk mempercepat pertumbuhan. Mungkin sepintas terlihat seperti pendukung pertumbuhan ekonomi. Peternakan membutuhkan lahan yang tidak sedikit. Demi pembukaan lahan peternakan, begitu banyak hutan hujan yang dikorbankan. Hal ini masih diperparah lagi dengan banyaknya hutan yang juga dirusak untuk menanam pakan ternak tersebut (gandum, rumput, dll). Padahal akan jauh lebih efisien bila tanaman tersebut diberikan langsung kepada manusia. Peternakan sapi saja telah menyedot makanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kalori 8,7 miliar orang! Perusakan hutan sama dengan memperparah efek pemanasan global karena CO2 yang tersimpan dalam tanaman akan terlepaskan ke atmosfer bersamaan dengan matinya tanaman tersebut. Hewan-hewan ternak seperti sapi adalah polutan metana yang signifikan. Sapi secara alamiah akan melepaskan metana dari dalam perutnya selama proses mencerna makanan. Dan miliaran hewan-hewan ternak di seluruh dunia setiap harinya melakukan proses ini yang pada akhirnya menjadi polutan gas rumah kaca yang signifikan. Limbah berupa kotoran ternak mengandung senyawa NO (Nitrogen Oksida) yang notabene 300 kali lebih berbahaya dibandingkan CO2.

2. Dampak dan Fakta-fakta di dunia sebagai akibat dari Global Warming

a) Mencairnya Es di kutub Utara dan Selatan
Pemanasan global berdampak langsung pada mencairnya es di kutub utara dan selatan secara terus-menerus. Es di Greenland, hingga kini telah mencair hingga 19 ton. Dan volume es di arktik hingga musim panas tahun 2007 telah menjadi setengahnya dari 4 tahun sebelumnya. Mencairnya es saat ini berjalan jauh lebih cepat dari model-model prediksi yang pernah diciptakan oleh para ilmuwan. Beberapa prediksi awal yang pernah dibuat sebelumnya memperkirakan bahwa seluruh es di kutub akan lenyap pada tahun 2040 sampai 2100. Tetapi data es tahunan yang tercatat hingga tahun 2007 membuat mereka berpikir ulang mengenai model prediksi yang telah dibuat sebelumnya.Para ilmuwan mengakui bahwa ada faktor-faktor kunci yang tidak mereka ikutkan dalam model prediksi yang ada. Dengan menggunakan data es terbaru, serta model prediksi yang lebih akurat, Dr. H. J. Zwally, seorang ahli iklim NASA membuat prediksi baru yang sangat mencengangkan: hampir semua es dikutub utara akan lenyap pada akhir musim panas 2012!
Baru-baru ini sebuah fenomena alam kembali menunjukkan betapa seriusnya kondisi bumi. Pada tanggal 6 Maret 2008, sebuah bongkahan es seluas 414 kilometer persegi (hampir 1,5 kali luas kota Surabaya) di Antartika runtuh. Menurut peneliti, bongkahan es berbentuk lempengan yang sangat besar itu mengambang permanen di sekitar 1.609 kilometer selatan Amerika Selatan, barat daya Semenanjung Antartika. Padahal, diyakini bongkahan es itu berada di sana sejak 1.500 tahun lalu. lempengan es yang disebut Wilkins Ice Shelf itu sangat jarang runtuh. Sekarang, bongkahan es yang tersisa tinggal 12.950 kilometer persegi, ditambah 5,6 kilometer potongan es yang berdekatan dan menghubungkan dua pulau. “Sedikit lagi, bongkahan es terakhir ini bisa turut amblas. Dan, separo total area es bakal hilang dalam beberapa tahun mendatang,” ujar Scambos. Antartika merupakan kutub yang 90 % wilayahnya merupakan es. Benua ini jauh lebih dingin dari benua arktik. Suhu rata –rata di benua ini – 49 derajat, bahkan mencapai – 90 derajat. Sehingga jarang untuk meleleh es. Sehingga disaat adanya es yang mencair di kutub selatan, mendapat perhatian yang serius dari berbagai pihak.
b) Meningkatnya Level Permukaan Laut
Mencairnya es di kutub utara dan kutub selatan berdampak langsung pada naiknya level permukaan air laut. Hal ini pernah terjadi di laut greenland. Para ahli memperkirakan apabila seluruh Greenland mencair. Level permukaan laut akan naik sampai dengan 7. Dan ini Cukup untuk menenggelamkan seluruh pantai, pelabuhan, dan dataran rendah diseluruh dunia.
c) Perubahan Iklim/Cuaca yang semakin Ekstrim
Dampak pemanasn global mengakibatkan keadaan iklim yang tidak menentu dan semakin ekstrim. Pola hujan yang tidak tentu. Hinga di suaatu tempat terjadi hujan yang berlebihan dan disuatu tempat sama sekali tidak ada hujan dan kkeringan pun terjadi. Hal itu terjadi di Indonesia juga. Sulit sekali rasanya menentukan kapan musim hujan dan kapan musim kemarau tiba. Tanpa penelitian yang signifikan jg, kita dapat merasakan dampak itu. Keadaan yang semakin panas yang tidak tertahankan, semakin terasa akhir-akhir ini. Daerah lembang bandung yang dahulu terkenal dengan daerah yang sangat sejauk dan dingin, kini telah semakin panas. Bandung tidak lagi sejuk seperti dulu, tetaoi telah berubah menjadi daerah yang panas. Itu adalh contoh kecil yang dapat dirasakan. Dan kejadian itu tentu saja tidak hanya dirasakan di andung saja, tetapi di seluruh dunia.
d) Gelombang panas MEnjadi Semakin Ganas
Pemanasan Global mengakibatkan gelombang panas menjadi semakin sering terjadi dan semakin kuat. Tahun 2007 adalah tahun pemecahan rekor baru untuk suhu yang dicapai oleh gelombang panas yang biasa melanda Amerika Serikat. Daerah St. George, Utah memegang rekor tertinggi dengan suhu tertinggi mencapai 48o Celcius! Suhu di St. George disusul oleh Las Vegas dan Nevada yang mencapai 47o Celcius, serta beberapa kota lain di Amerika Serikat yang rata-rata suhunya di atas 40o Celcius. Daerah Death Valley di California malah sempat mencatat suhu 53o Celcius! Serangan gelombang panas kali ini bahkan memaksa pemerintah di beberapa negara bagian untuk mendeklarasika status darurat siaga I. Serangan tahun itu memakan beberapa korban meninggal (karena kepanasan), mematikan ratusan ikan air tawar, merusak hasil pertanian, memicu kebakaran hutan yang hebat serta membunuh hewan-hewan ternak. Pada tahun 2003, daerah Eropa Selatan juga pernah mendapat serangan gelombang panas hebat yang mengakibatkan tidak kurang dari 35.000 orang meninggal dunia dengan korban terbanyak dari Perancis (14.802 jiwa). Perancis merupakan negara dengan korban jiwa terbanyak karena tidak siapnya penduduk dan pemerintah setempat atas fenomena gelombang panas sebesar itu. Korban jiwa lainnya tersebar mulai dari Inggris, Italia, Portugal, Spanyol, dan negara- Negara Eropa lainnya. Gelombang panas ini juga menyebabkan kekeringan parah dan kegagalan panen merata di daerah Eropa. Mungkin kita tidak mengalami gelombang-gelombang panas maha dahsyat seperti yang dialami oleh Eropa dan Amerika Serikat, tetapi melalui pengamatan dan dari apa yang kita rasakan sehari-harinya. Kita dapat juga merasakan betapa panasnya suhu di sekitar kita.
e) Habisnya Gletser, Sumber Air Bersih Dunia
Mencairnya gletser-gletser dunia mengancam ketersediaan air bersih, dan pada jangka panjang akan turut menyumbang peningkatan level air laut dunia. Dan sayangnya itulah yang terjadi saat ini. Gletser-gletser dunia saat ini mencair hingga titik yang mengkhawatirkan.
f) Badai Akan Menjadi lebih Terjadi
Global warming akan membuat air lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topai badan yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air akan menjadi lebih besar.
g) Gangguan Ekologis
Hewan dan tumbuhan, menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini, karena sebagian lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk berimigrasi kea rah kutub atau kearah pegunungan. tumbuhan akan mengubah kearah pertumbuhannya, mencari habitat baru karena hbitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Species – speces yang bermigrasi ke utara aau ke selatan yang terhaang oleh kota- kota atau lahan – lahn pertanian mungkin akan mati. Beberapa spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju utub mungkin akan musnah.
h) Meningkatnya frekuensi dan Intentitas bAnjir
Meningkatnya frekuensi dan intentitas banjir disebabkan oleh terjadinya pola hujan yang acak dan musim hujan yang pendek. Sementara curah hujan sangat tinggi(kejdian ekstrim). Kemungkinan lainnya adalah akibat terjadinya backwater dari wilayah pesisir ke darat. Frekuensi dan intentitas banjir diprediksi akan terjadi 9 kali lebih besar pada decade mendatang dimana 80 % peningkatan banjir tersebut terjadi di asia selatan dan tenggara.
i) Melelehnya Salju – Salju Yang Ada di Pegunungan Dunia
Pemansan global tidak hanya menyebabkan melelehnya es-es dikutub utara dan kutub selatan. Salju-salju yang ada dipegunungan juga ikut meleleh. Salju di puncak tertinggi aafrika, gunung Kilimanjaro setiap bulanya meleleh tidak kurang dari 300 meter kubik. Tidak kalah juga pegunungan jaya wijaya di Indonesia, yang awalnya memiliki banyak salju, kini tidak seperti dulu lagi. Gletser – gletser yang ada di pegunungan Himalaya juga terdegradasi amat cepat.
Berdasrkan laporan terahir dari Intergovermental Panel On Climate Change ( IPCC) terakhir yang telah dirilis tahun 2007, 30 salju yang ada di seluruh pegunungan dunia telah kehilangn ketebalan hingga lebih dari setengah meter hingga tahun 2005.

3. Peranan Manusia dalam Memperbaiki Lingkungan dan Mencegah Global Warming
Sebenarnya kita tidak memerlukan perubahan yang radikal untuk membantu Bumi ini menjadi lebih bersahabat. Ubahlah beberapa rutinitas yang dapat menurunkan “Jejak karbon.” Yang pada akhirnya akan menghemat uang juga. Tetapi yang terpenting adalah kita memberikan anak cucu kita tempat yang lebih baik untuk ditinggali.
a) Berhentilah atau Kurangi Mengkonsumsi Daging
Telah diketahui bahwa peternakan merupakan salah satu sumber terbesar penyumbang emisi gas –gas rumah kaca. Hal ini dikarenakan kotoran hewan mengandung banyak gas metana. Selain itu dalam dunia peternakan, telah diketahui baha lebih banyak menggunakan listrik. Jadi lebih menggunakan energy dan memperbanyak suatu emisi.
b) Batasi Emisi Karbondioksida
Bila memungkinkan segeralah untuk menggunakan energy alternative yang tidak menghasilkan CO2 seperti matahari, angin dan lain –lain. Bila harus menggunakan energy yang berasal dari fosil, maka harus lebih bijak dan efisien dalam menggunakannya.temasuk dalam menghemat listrik. Matikan barang-barang elektronik yang tidak digunakan. Apalagi Indonesia adalah salah satu Negara yang tenaga listriknya banyak menggunakan gas – gas yang berasal dari fosil.
c) Melakukan Kegiatan Penghijauan
Tanaman adalah makhluk hidup yang mampu menyerap CO2, gas emisi yang berbahaya dan pemicu terjadinya pemanasan global. Semakin banyak tumbuhan yang ada, semakin banyak CO2 yang diserap. Hal ini menyebabkan semakin berkurangnya karbondioksida yang berkeliaran di udara. Dan pada akhirnya secara otomatis akan mengurangi pemanasan global.
d) Gunakan Alat Transfortasi Alternatif
Menggunakan alat transformasi alternative adalah salah satu faktor yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan bumi kita. Peralihan mobil konvensional ke mobil hibrida dapat menghemat emisi sebanyak 1 ton per tahun. Selain itu mengkonsumsi makan local juga lebih baik. Selain dapat menghemat emisi gas, makan local cenderung lebih baik daripada makanan import. Dalam hal ini makanan import menyumbang emisi karena untuk mengangkutnya diperlukan bahan bakar yang tidak sedikit

dari bErbagai sUmber